Enzim kolesterol oksidase CEC (1-3-6) yang mampu mengkatalisa perubahan kolestrerol menjadi 4-kolesten dan hidrogen peroksida, dapat diproduksi dari mikrobia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh induser, yaitu kolesterol, gliserol dan Na-dioksikolat terhadap produksi enzim kolesterol oksidase yang terikat membran maupun ekstra seluler. Pada streptomyces violascens, Pseudomonas putida dan rhodococcus erytropolis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi enzim kolesterol oksidase yang terikat membran pada streptomyces violascens diinduksi oleh kolesterol, sedangkan pada pseudomonas putida, kolesterol menginduksi enzim kolesterol oksidase yang ekstra seluler, gliserol menginduksi enzim terikat membran, dan natrium dioksikolat menginduksi pada keduanya. Sedangkan pada Rhodocaccus erythropolis, kolesterol menginduksi produksi enzim kolesterol oksidase baik yang terkait membran maupun ekstra selulernya, gliserol hanya menginduksi enzim terkait membrannya dan natrium dioksikolat hanya menginduksi enzim ekstra selulernya.Budi Baskoro, Retno Indrati, Eni Harmayani
Friday, July 11, 2008
Pemurnian enzim kolesterol oksidase dari Pseudomonas putida
Analisis secara enzimatis merupakan cara terbaik untuk mendeteksi kadar kolesterol dalam darah, karena bersifat lebih spesifik dibanding analisis kimia dan hasil dapat diperoleh dalam waktu relatif cepat. Agar hasil dapat dicapai secara cepat dan akurat maka dibutuhkan enzim dengan aktivitas dan spesifisitas tinggi. Untuk itu diperlukan suatu teknik permurnian untuk memperoleh enzim murni. Pemurnian enzim kolesterol oksidase dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kolom kromatografi penukar ion, yaitu DEAE Toyopearl. Hasil yang diperoleh, enzim kolesterol oksidase menunjukkan dua karakter yaitu terikat dan tidak terikat kolom DEAE Toyopearl. Dari pengujian dengan SDS PAGE diperoleh bahwa enzim kolesterol oksidase terikat kolom mempunyai pita protein tunggal dengan BM32,3kDA, sedangkan enzim tidak terikat kolom mempunyai dua pita protein, masing-masing 29,5 dan 26,3 kDA. Karakterissasi enzim terikat kolom menunjukkan bahwa enzim tersebut mempunyai aktivitas optimal pada pH 8,0 dan suhu 370C.
Thursday, July 10, 2008
Nuclear Application in Agriculture, Health Care Products and Cosmetics
Pada pembicara kedua dan sekaligus yang terakhir di dalam acara Luceon Talk WIN-Indonesia, Dra. Nazly Hilmy yang merupakan presiden Indonesia periode 1995-2005 dan satu-satunya expert dari Indonesia di bidang Tissue Banking dan Sterilisasi radiasi mempresentasikan tentang aplikasi iptek nuklir di bidang kesehatan dan kosmetika. Pada kesempatan tersebut diungkapkan tentang aplikasi produk kesehatan/ healthcare products yang diseterilkan dengan radiasi, terutama produk jaringan seperti alograf (amnion, tulang dan jaringan lunak seperti tendon, facia lata, ligament dll), tulang xenograf serta sterilisasi produk kosmetik. Pada alat kesehatan steril sekali pakai biasanya dipergunakan dan ditujukan pada pasien untuk menghindari pasien dari kontaminasi mikroba yang dapat menimbulkan penyakit lainnya, terutama untuk menghindari mikroba pathogen. Sedangkan penggunaan alat kesehatan yang dipakai secara berulang dan diseterilkan dengan uap atau cara lainnya dengan maksut menghemat biaya, dapat menularkan penyakit dari satu pasien ke pasien lainnya atau biasa disebut dengan kontaminasi silang. Untuk sterilisasi yang mempergunakan radiasi nuklir biasanya dipakai untuk jaringan biologi produk bank jaringan biologi, seperti allograf dan xenograf. Produk jaringan bioligi ini memerlukan diskrining dengan benar serta proses pencucuian dan proses pengawetan serta sterilisasi secara tepat dan benar Sehingga resiko pemindahan penyakit dari donor kepada resipien dapat diminimalkan, baik itu dari mikroba prion, virus, bakteri, kapang dan khamir. Pemakaian produk kesehatan sekali pakai (disposal medical items) sangat dianjurkan terutama bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia . Di negara-negara tersebut, penyakit infeksi belum terkontrol, dan alat kesehatan masih dipakai secara berulang, dengan alasan untuk menghemat biaya. Untuk alat kesehatan yang dipakai seluruh dunia 27 % distrerilkan dengan radiasi sinar gamma, 3 % dengan electron yang dihasilkan oleh Mesin Berkas Elektron (MBE), 68 % dengan gas etilen oksida (EtO) dan sisanya dengan panas. Antara periode 1995 – 2000 jumlah alat kesehatan yang disterilkan dengan radiasi di seluruh dunia sekitar 40 %. Ditambahkan pula dalam presentasinya bahwa penggunaan dan aplikasi produk bank jaringan steril radiasi mempunyai tujuan antara lain menyediakan jaringan tubuh pengganti (alograf) dengan kualitas tinggi, mengurangi morbiditas akibat pengambilan jaringan sendiri (autograf) dan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan sehingga terhindar dari cacat seumur hidup dan memperpanjang kehidupan. Di Indonesia telah terdapat 4 bank jaringan yang produknya disterilkan dengan radiasi yaitu Bank Jaringan Riset Batan, Pusat Biomaterial RSUP R. Sutomo Surabaya, Tisuue Bank RSUP Dr. M. jamil Padang dan Tissue Bank RSK Sitanala Tangerang. Untuk produk yang disterilkan dengan radiasi dan telah dipakai di Indonesia pada umumnya terdiri dari membran amnion, tulang serta jaringan lunak seperti tendon, facia lata dll. Penggunaan membrane amnion umumnya dipakai untuk menutup luka dan bedah plastic dan transpantasi. Di Indonesia produksi jaringan amnion yang diawetkan dengan cara iradiasi dosis 25 kGy, telah dipakai oleh lebih dari 40 rumah sakit di Indonesia terutama untuk kasus-kasus seperti penutup luka operasi, penutup luka pada sunat, luka bakar, penutup ulkus plantar pada penderita kusta, pterygium, symblepharon, kerusakan kornea, kunstruksi vagina, moulding untuk operasi gigi. Untuk graf tulang yang berfungsi sebagai kekuatan mekanik dan atau sebagai fungsi biologi diperlukan pengetahuan yang tinggi seperti bagaimana graf tulang tersebut dipanen, disiapkan, diproses, disimpan sehingga menambah kepercayaan pada penggunaan graf.
Evaluasi kandungan flavanol teh hijau jenis super, lokal, broken tea dan gagang produksi PT. Pagilaran Samigaluh
Teh hijau dibuat dari pucuk dan daun muda tanaman teh camellia sinensis yang telah diolah tanpa melalui proses fermentasi khusus. Pada teh hijau terdapat kandungan senyawa flavanol yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kandungan flavanol atau lebih dikenal dengan katekin pada setiap jenis teh hijau berbeda dan diduga ada hubungannya dengan mutu teh hijau. Berdasarkan hasil evaluasi kandungan flavanol teh jenis super, lokal, broken tea dan gagang yang bahan mentahnya berasal dari kebun Samigaluh milik PT. Pagilaran, ternyata kandungan flavanol pada teh hijau jenis broken tea paling tinggi. Kadar total flavanol teh hijau jenis broken tea 55,00%, lokal 39,93%, super 37,21% dan gagang 19,93%. Kandungan flavanol teh hijau tidak ada hubungannya dengan mutu teh hijau. Boedi Sardjana Julianto, Haryadi, Supriyadi (Agritech vol. 16 No.4 thn. 1996)
Efek tempe pada diet rendah Cu terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan kadar malondialdehid pada tikus
Tempe sebagai makanan tradisional Indonesia kaya akan protein vitamin, mineral dan beberapa antioksidan yang dapat mencegah oksidasi lemak dalam tubuh. Penelitain ditujukan untuk menggali komponen bioaktif pada tempe yang berperan sebagai antioksidan. Penelitain dilakukan menggunakan tikus jenis wistar, dengan pemberian pakan variasi protein tepung tempe dan kasein. Pakan terbagi menjadi 5 kelompok. Pada akhir percobaan diambil darah dan hatinya kemudian dilakukan analisa kadar Malondaldehid (MDA) dan aktivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD). Hasil analisa MDA dan SOD menunjukkan perbedaan yang nyata antara tikus dengan diet protein tempe 100% dan tikus dengan diet protein kasein 100%. Aktifitas enzim yang tinggi disebabkan oleh konsumen Cu yang cukup dalam tempe. Cu berfungsi sebagai kofaktor dan regulator. Penurunan kadar MDA selain disebabkan oleh aktifitas enzim kemungkinan juga oleh antioksidan dalam tempe yang dikonsumsi. Anna Kurniangingsih, Mary Astuti