Tuesday, December 16, 2008
KEPADATAN LARVA Aedes aegypti DI DAERAH RURAL BERDASARKAN PENGAMATAN PERKEMBANGBIAKAN DI DES A JATIREJA CIKARANG TIMUR BEKASI JAWA BARAT
Monday, November 24, 2008
KELUHAN KESEHATAN AKIBAT PENGGUNAAN LAPTOP PADA MAHASISW A FKM UI
become low and still has complete fitures. High intensity of using laptop in students is risky
and can occur of health effect. Therefor, this study was conducted to know the health
problem in students who using laptop. This study uses cross-sectional design. Samples are
students using laptop in campus, the number is 100 with simple random sampling
technique. Data were collected by questionnaires, interview, and observation. The results
show that 97% felt of health effect. The parts of body that have health effect (pain) are neck,
eye, shoulder, up of back, and carpal. Only a few of samples have pain in foot. 91.8% of
samples who felt health effect have high risk condition when using laptop. Suggestion for
students is using laptop with follow the it's function and ergonomics procedures and for
laptop manufacturers is complete their products with safety and ergonomic guidance for
using laptop.Keywords: laptop, health, ergonomicsHendra, Devie Fitri Octaviani
Departemen K-3, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Wednesday, August 20, 2008
Khasiat Jambu Biji
Exploring the aetiology of increased endometrial bleeding in norplant users: the role of local factors?
Buah kelapa dapat mengobati beberapa penyakit... mau tau...
Fistual Ureterovaginalis. Suatu Komplokasi Cidera Ureter Bagian Distal
Tuesday, August 19, 2008
Ekstrak Daun Jambu Biji Berpotensi Sembuhkan Demam Berdarah
Polyester Sling Scrotal Cover Induces Oligozoospermia in Normal Indonesia Men
Survival Patterns of Children with Rheumatic Heart Disease
Friday, August 8, 2008
Studies on Male Fertility Regulation in Indonesia
Male contraception has not received mush attention, compared with the extensive numbers of investigations dealing with female contraception. The condom and coitus interruptus were among the first methods of male contraception. These methods are usually started on the initiative of the couple, without any medical advice, as they are not ordinarily recommended in the family planning clinic. The development of safe, effective and reversible contraceptive methods for for men is an important step in increasing the options available for couples who wish to regulate their family size. This paper reviews the results of studies on male fertility regulation conducted in Indonesia, such as a combination of androgen-progestagenm androgen only, simetidine, ketoconazole, nonscalpel vasectomy and vas occlusion using medical grade silicone. Some of those studies showed good results and prospectives in developing safe and effective contraceptive methods for men. Keywords: hormonal, non-hormonal, male fertility regulation.K.M. Arsyad; Division of Andrology Departmen of Medical Biology, Faculty of Medicine, Sriwijaya University
The Mechanisms of Autoimmune Response: Insights into an Enigmatic Repertoire
Treadmill Test in Patients with Rheumatic Mitral Regurgitation
Friday, July 11, 2008
Pengaruh beberapa induser terhadap produksi enzim kolesterol oksidase pada streptomyces violascens pseudomonas putida dan rhodococcus erytropolis.
Pemurnian enzim kolesterol oksidase dari Pseudomonas putida
Thursday, July 10, 2008
Nuclear Application in Agriculture, Health Care Products and Cosmetics
Evaluasi kandungan flavanol teh hijau jenis super, lokal, broken tea dan gagang produksi PT. Pagilaran Samigaluh
Efek tempe pada diet rendah Cu terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan kadar malondialdehid pada tikus
Monday, June 23, 2008
Manfaat minyak Nilam dalam aromaterapi dan kesehatan
RESPON TIGA KLON KUMIS KUCING (Orthosipon aristatus) TERHADAP MIKORIZA ARBUSKULA
Komfrei (symphytum officinale)
Ketumbar
Tuesday, June 3, 2008
Comparison of medical data of atomic-bomb survivors resident in the U.S. and Hiroshima.
Delayed effects of A-bomb radiation; and reply.
Irradiation of food. Report from a committee of experts.
Site selection and design options of Mining and Metallurgical Institutions
Presentations for individual and collective radiation doses after accidental releases of radioactivity.
I--129 in the environment, 9. Some aspects associated with iodine-129.
Health physics as a career.
Current state and prospects of the investigations on the effect of low-dose ionizing radiation on the human health.
Health effect coefficients for radium and radon released in the mining and milling of uranium
Winfrith SGHWR operating experiences 1968-82
Virus Hepatitis-C
The new soncepts in basic oncology research
Thursday, May 29, 2008
Pemeriksaan sitologik cairan pleura untuk diagnosis mesotelioma Ganas dan adenokarsinoma
Wednesday, May 21, 2008
Amega Global
Monday, May 19, 2008
Easing the Seizures, and Stigma, of Epilepsy
Dr. Devinsky says that families like the Leitners, torn as they may be over the correct path to take, are on the right track. “If there’s a message, it’s not to give up, he said. They should do everything possible to maximize the quality of life of their child, but at the same time, never, ever give up. Because there will be other things coming down the pike.”Updated from an article that originally appeared in The Times
O.K., Avatar, Work With Me
THE MULTITASKER Shira Weiss, a 33-year-old mother of two who works out of her home in Teaneck, N.J., as a publicist for small businesses, wants Wii Fit because it fits both her lifestyle and her doorway. Before having the kids, I used to work out every day — I belonged to a gym — but now it really only when I have a chance,she said. Let me put it this way: I clean with vigor. I like aerobic exercise and would like a treadmill. But we tried to get one, and the door of our house was too narrow. It just wouldn’t fit, and my husband was like, ‘Forget the treadmill.
She eyed the 12 by 20” Wii Fit board. “But this could work,” she said. Wii Fits almost 50 exercises are divided among four categories: strength training, aerobics, balance games and yoga. Each user creates a personal profile, including a potential weight loss (or gain) goal. The system tracks a user’s weight and body-mass index as well as their performance on individual exercises. To help prevent novices from overextending or frustrating themselves, only a few exercises are initially available in each category; more advanced activities are unlocked only after completing simpler options. Ms. Weiss found her groove in Wii Fit’s aerobics section. She proved a quick study with the hula hoop game (gyrating in circles), before finding her long-sought treadmill replicated in the running game. In Wii Fit, running does not use the board. Rather, the user puts the TV-remote-size Wii controller in her pocket or hand and runs in place while the motion-sensitive controller serves as a pedometer. On screen, the user runs through a bucolic park while a pacesetter beckons the player onward. For longer runs, users can watch television while the Wii tracks their progress.
Low-Fat Diet
Doctors Say ‘I’m Sorry’ Before ‘See You in Court
Tuesday, May 6, 2008
Memahami Efek Ketergantungan Narkoba
Apa yang dimaksud dengan Premenstrual Dysphoric Disorder (PDD)?
1. Mengalami kelainan menstruasi , dengan gejala:
- Sering gugup atau resah
- Mengalami perubahan fisik atau biologis
- Tidak mampu mengkontrol kemarahan
- Penurunan minat pada segala hal
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Mudah merasa lelah
- Sering kehilangan kontrol atas diri
- Susah tidur
- Pembesaran payudara,
2. Pertambahan berat badan dan nyeri otot
Nasofaring
Gila Kerja Berpotensi Gangguan Lambung
Gaya HidupPada dasarnya sekresi asam lambung dipengaruhi oleh saraf dan hormon. Sistem saraf yang bekerja di sini mulai dari saraf pusat dan otonom, yakni saraf simpatis dan parasimpatis. Sedangkan hormon yang bekerja di sini adalah hormon seperti gastrin, histamin, somatostasin, serotonin dan glukagon. Secara teknis Teguh menjabarkan bahwa rasa cemas akibat pekerjaan menyebabkan saraf simpatis bekerja lebih aktif menstimuli hormon cathecholamin meningkat, menyebabkan sekresi asam lambung melonjak pula. ”Rasa cemas mempengaruhi sistem saraf pusat melalui saraf vagus, mengakibatkan gangguan motilitas lambung,” ujar Teguh. Pada kasus di mana stres sebagai penyebab gangguan lambung, dilakukan beberapa prosedur diagnosis. Biasanya para dokter akan mencari tahu riwayat timbulnya penyakit yang meliputi kapan gejala timbul, disertai dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Selanjutnya dilakukan pula pemeriksaan gastroduodenoskopi dan biopsi. Selain itu dilakukan pula diagnosis banding dengan kasus gangguan lambung akibat sebab lainnya.Jika sudah diketahui penyebabnya maka akan mudah menanggulanginya. Tentu tidak semudah yang dikira, sebab pada dasarnya penyebab dari gangguan lambung adalah pola makan. Setiap pasien biasanya pada tahap awal akan sulit menyesuaikan diri dengan pola makan teratur. Terlebih lagi para workaholic yang sudah terbiasa dengan gaya hidup yang serba menomorsatukan pekerjaan. Sedikit saja pekerjaannya mengalami masalah akan timbul rasa cemas bahkan stres yang mempengaruhi kinerja hormon pada lambung. Ditambah lagi dengan makan yang tidak teratur karena menyesuaikan dengan waktu kerja yang padat.Berangkat dari kasus-kasus yang ada, Teguh menyarankan agar gangguan lambung dicegah dengan menjalani pola hidup yang lebih sehat. Pepatah yang menyatakan di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat ternyata bisa berlaku sebaliknya. Justru di dalam jiwa yang sehatlah maka terdapat jasmani yang kuat pula. Artinya, dengan pola hidup teratur, keadaan jiwa stabil, maka otomatis jasmani kita terbebas dari gangguan kesehatan.”Memperbaiki pola hidup sebaiknya sesuai dengan 3S, yaitu santai, serius dan sukses. Santai artinya mengerjakan tugas dengan rileks,” jelas Teguh. Dengan bekerja rileks maka akan jauh dari rasa cemas dan stres yang berpotensi menimbulkan penyakit. Tapi tugas itu juga dikerjakan dengan baik dan diikuti pikiran positif, yakni berharap mendapat hasil yang baik.(SH/merry magdalena)
Sehat dengan Serat
Perempuan Indonesia Rentan Osteoporosis
POTENSI TEH SEBAGAI SUMBER ZAT GIZI DAN PERANNYA DALAM KESEHATAN
Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile antara lain sebagai berikut.
1. polyphenols (10_25%)
2. methylxanthines
3. asam amino
4. peptida
5. komponen organik lain
6. tannic acids (9_20%)
7. vitamin C (150_250 mg%)
8. vitamin E (25_70 mg%)
9. vitamin K (300_500 IU/g)
10. ß-carotene (13_20%)
11. kalium (1795 mg%)
12. magnesium (192 mg%)
13. mangan (300_600 ug/ml)
14. fluor (0,1_4,2 mg/L)
15. zinc (5,4 mg%)
16. selenium (1,0_1,8 ppm%)
17. copper (0,01 mg%)
18. iron (33 mg%)
19. calcium (7 mg%)
20. caffein (45_50 mg%)
(diolah dari berbagai sumber)
Polyphenols
Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur. Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan enzyme inhibitor. Subkelas dari polyphenols meliputi flavones , flavonols , flavanones , catechins , antocyanidin , dan isoflavones . Turunan flavonols, quercetin dan turunan catechins, epi-catechin (EC), epigallo-catechin (EGC), epigallo-catechin gallate (EGCg) umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan antioksidan kuat dengan kekuatan 100 kali lebih tinggi daripada vitamin C dan 25 kali vitamin E yang juga merupakan antioksidan potensial.
Berikut ini adalah komposisi poyphenol teh hijau dan teh hitam. Komponen Teh hijau (mg%) Teh hitam (mg%) Catechins 210 63 Flavonoles 14 21 Thearubigins 0 28 Undefined 266 273 Kafein 45 50 Sumber: International Symposium on Health and Tea , 1998 Pada teh hijau, catechins merupakan komponen utama, sedangkan pada teh hitam dan teh oolong, catechins diubah menjadi theaflavin dan thearubigins. Vitamin Kandungan vitamin dalam teh dapat dikatakan kecil karena selama proses pembuatannya teh telah mengalami oksidasi sehingga menghilangkan vitamin C. Demikian pula halnya dengan vitamin E yang banyak hilang selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pembuatan minuman teh. Akan tetapi, vitamin K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak (300-500 IU/g) sehingga bisa menyumbang kebutuhan tubuh akan zat gizi tersebut. Mineral Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang menyehatkan. Manfaat teh terhadap kesehatan Menurunkan risiko penyakit kanker Berbagai hasil studi menunjukan konsumsi teh berperan dalam menurunkan risiko penyakit kanker. Senyawa polyphenol dalam teh mampu memberikan perlindungan terhadap zat karsinogenik. EGCg yang terdapat dalam teh hijau merupakan senyawa aktif yang berperan dalam mencegah terjadinya kanker. Studi epidemiologis di Jepang menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat kanker penduduk yang mendiami daerah produsen utama teh hijau amat sedikit. Suatu studi lainnya di Jepang melaporkan bahwa catechin dapat membunuh Helicobacter pylori , yaitu bakteri pemicu kanker lambung. Suatu studi di Iowa, Amerika Serikat yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology edisi Juli 1996 terhadap lebih dari 35.000 wanita pascamenopause melaporkan bahwa teh memiliki khasiat melawan kanker. Hasil studi tersebut menyimpulkan mereka yang mengkonsumsi sekurangnya 2 cangkir teh hitam sehari akan berkurang risikonya terkena kanker kandung kemih sebanyak 40%, dan 68% pada penyakit kanker saluran pencernaan bila dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi teh. Berikut ini adalah teori yang berkembang bahwa teh memiliki kemampuan sebagai pencegah penyakit kanker. 1. Senyawa antioksidan dalam teh mencegah terjadinya kerusakan DNA oleh radikal bebas. 2. Polyphenol mencegah terjadinya pertumbuhan sel yang tidak terkendali sehingga mampu memperlambat perkembangan kanker.
3. Polyphenol tertentu mungkin menghancurkan sel-sel kanker dengan tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya. Menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular Penyakit kardiovaskular antara lain terkait dengan kadar lipida darah, tekanan darah, faktor homestatik, oksidatif stress, dan lain-lain. Beberapa studi menunjukkan bahwa teh memiliki khasiat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah. Studi Zutphen di Belanda yang dilakukan terhadap usia lanjut melaporkan bahwa intake flavonoid dari teh (61%), sayuran (10%), dan buah-buahan (13%) secara bermakna berbanding terbalik dengan tingkat kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Hasil serupa juga diperoleh dari studi prospektif selama 25 tahun di 7 negara yang berpartisipasi dengan melibatkan jumlah sampel sebanyak 12.763 orang. Kesimpulannya: Intake flavonoid yang tinggi berkaitan erat dengan rendahnya tingkat kematian akibat penyakit jantung. Demikian pula pada studi dengan menggunakan hewan coba tikus yang diberi catechin teh hijau menunjukkan terjadinya penurunan konsentrasi kolesterol darah dan tekanan darah. Mekanisme pencegahan teh terhadap penyakit kardiovaskular terdapat pada kemampuannya menghambat penyerapan kolesterol dan menghambat penggumpalan sel-sel platelet sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Polyphenol teh (catechin dan theaflavin) juga merupakan antioksidan kuat yang mampu melindungi oksidasi LDL-kolesterol oleh radikal bebas. Teroksidasinya kolesterol tersebut diduga berperan penting dalam proses atherogenesis yaitu proses awal pembentukan plaque pada dinding arteri. Menurunkan berat badan Studi terbaru yang dilakukan terhadap potensi teh adalah peranannya membantu menurunkan berat badan seperti dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, 1999 . Penelitian tersebut dilakukan oleh Institute of Physiology , University of Fribourg , Switzerland , yang melibatkan 10 orang sebagai sampel. Para peneliti melakukan pengukuran 24 jam energi expenditure pada subjek yang diberi kafein (50 mg), ekstrak teh hijau (50 mg kafein dan 90 mg EGCg), serta placebo. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian ekstrak teh hijau secara bermakna meningkatkan 4% energi expenditure bila dibandingkan placebo. Dari penelitian tersebut, teh hijau diketahui mempunyai potensi sebagai thermogenesis sehingga mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berimplikasi terhadap penurunan berat badan. Hasil studi ini menjanjikan potensi penggunaan ekstrak teh hijau dalam program penurunan berat badan, di samping melakukan pembatasan konsumsi kalori (diet). Mencegah osteoporosis Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan salah satu masalah yang dihadapi wanita pascamenopause manakala telah terhentinya produksi hormon estrogen pemicu pertumbuhan tulang. Osteoporosis menyebabkan massa tulang menyusut dan mudah patah. Studi terbaru yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh secara teratur dapat mempertahankan keutuhan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi April 2000 dengan melibatkan jumlah sampel wanita berusia 65 hingga 76 tahun sebanyak 1.200 orang di Cambridge, Inggris. Kesimpulan yang diambil adalah wanita yang mengkonsumsi teh ternyata memiliki ukuran kerapatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak minum teh secara bermakna. Senyawa aktif yang terkandung di dalam teh berperan menyerupai hormon esterogen lemah yang membantu melindungi tulang terhadap proses kerapuhan (osteoporosis). Sumber mineral Teh ternyata menyimpan potensi sebagai sumber mineral tubuh yang penting dalam berbagai proses metabolisme. Kandungan mineral tersebut muncul baik berupa makro maupun trace mineral. Keduanya sangat diperlukan sebagai nutrisi bagi tubuh sehingga kecukupan dalam makanan sehari-hari perlu diperhatikan. Magnesium yang terkandung dalam jumlah yang cukup banyak dalam teh penting dalam peranannya pada reaksi seluler. Selain itu, magnesium terlibat dalam 300 macam enzim dalam metabolisme tubuh, di samping berperan sebagai pengatur elektrolit tubuh, hormon receptor, metabolisme vitamin D, dan pembentukan tulang. Teh berpotensi sebagai sumber magnesium bagi tubuh. Kalium yang merupakan mineral utama dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh turut berperan pula dalam metabolisme energi, transportasi membran, dan mempertahankan permeabilitas sel. Selain itu, kalium berfungsi dalam menyampaikan pesan syaraf otot ( neuromuscular ). Teh memiliki banyak kandungan mineral ini. Fluor telah diketahui banyak terdapat dalam teh dan fungsinya penting dalam mempertahankan dan menguatkan gigi agar terhindar dari karies. Studi laboratorium di Jepang menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi. Natrium juga terkandung di dalam teh sebagai salah satu mineral utama. Seperti halnya kalium, fungsi natrium dalam tubuh berperan erat dalam mengatur keseimbangan elektrolit. Kalsium merupakan mineral penting dalam proses pembentukan tulang. Mineral ini diduga turut berperan dalam memperbaiki tulang para konsumen teh. Dalam teh juga terkandung unsur Fe , namun bioavailability -nya kurang sehingga tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal. Seng penting peranannya dalam proses metabolisme tubuh dan berperan erat dalam pertumbuhan dan perkembangan, sintesis vitamin A, sistem immune tubuh dan pembentukan enzim pemunah radikal bebas. Kandungan seng yang cukup tinggi merupakan salah salah satu keunggulan teh. Mangan merupakan ko-enzim berbagai metallo enzim dan juga sebagai enzim aktivator. Metallo enzim tersebut (MnSOD) berperan penting dalam menghancurkan radikal bebas. Konsentrasinya yang relatif tinggi mampu menyumbang 10% kebutuhan tubuh. Cu semakin penting peranannya dalam berbagai metabolisme tubuh dan salah satu fungsinya sebagai pemusnah radikal bebas. Mengingat peranannya sebagai enzim antioksidan tersebut, kandungan Cu dalam teh berpotensi menurunkan peluang terkena penyakit degenaratif. Trace mineral lain yang terkandung dalam teh adalah selenium yang merupakan salah satu mineral yang berperan dalam pembentukan enzim antioksidan _ glutation peroxidase . Selain itu, selenium juga sangat erat hubungannya dengan metabolisme yodium. Manfaat vitamin Kandungan vitamin pada teh tidak begitu banyak dibandingkan dengan mineral. Proses pengolahan teh menyebabkan sebagian besar vitamin hilang akibat teroksidasi. Kandungan vitamin C pada teh sekitar 100-250 mg, tetapi ini hanya terdapat pada teh hijau yang proses pembuatannya relatif sederhana. Demikian pula halnya dengan kandungan vitamin E yang hilang selama proses pembuatannya. Meskipun demikian, teh masih mengandung vitamin K dengan kadar 300-500 IU setiap gramnya. Vitamin K sangat penting dalam proses pembekuan darah, dan menurut penelitian lain turut pula berperan dalam proses pembentukan tulang. Oleh karena itu, kebutuhan intake vitamin K sebagian dapat terpenuhi dengan minum teh. Penutup Teh merupakan minuman fungsional yang memiliki potensi dan khasiat tinggi terhadap kesehatan tubuh. Agar memperoleh hasil dan manfaat yang maksimal, diperlukan kebiasaan minum teh secara teratur. Untuk itu, biasakanlah untuk minum teh minimal 4_5 gelas setiap hari. Jumlah tersebut cukup untuk memperoleh manfaat dari senyawa yang terkandung dalam teh. (Joko Pambudi)