Google
 

Tuesday, May 6, 2008

>

Penulis: Budi Sutomo Kepuasan dalam melakukan hubungan seksual akan membentuk biopsikologis yang dapat menciptakan relasi intim antara suami dan istri. Tentu hal ini tidak akan terwujud jika salah satu pasangan mengalami ganguan disfungsi seksual. Salah satunya adalah frigiditas, ganguan seksual yang banyak terjadi pada wanita. Lantas, apa sebabnya dan apakah bisa disembuhkan? Bagi wanita yang mengalami frigiditas. Bagi si penderita, aktifitas seks hanya sebatas tugas seorang istri untuk memuaskan suami dan kegiatan prokreasi penghasil keturunan. Padahal di dalam aktifitas seks juga ada dimensi rekreasi/kesenangan dan dimensi relasi agar ikatan perkawinan lebih harmonis.Seperti diungkapkan oleh konsultan seks dan sepesialis rehabilitasi Dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, Mkes-MMR kepada penulis. Wanita memang seringkali menjadi pihak tidak diuntungkan dalam urusan “ranjang”. Faktor budaya kita memposisikan wanita sebagai pendamping suami, harus nurut, pasrah dan menerima, ini berdampak dalam aktifitas seksual. Falsafah yang penting suami puas bisa diterima oleh para wanita dan menjadi sesuatu yang dibenarkan. Padahal kepuasan melakukan hubungan intim adalah hak suami dan istri, wanita juga berhak menuntut jika tidak terpuaskan/orgasme. Namun semua harus dicari permasalahannya, jika istri tidak puas karena mengalami ganguan disfungsi seksual tentu harus dicari penyebab dan jalan keluarnya, ujar Dr Ferryal. Penyebab FrigidBanyak jenis ganguan disfungsi seksual pada wanita, salah satunya adalah frigiditas. Suatu keadaan dimana wanita tidak mampu atau tidak mempunyai kepekaan tubuh terhadap rangsangan erotik seksual. Walapun tetap bisa melakukan hubungan seks,wanita frigid tidak pernah bisa mendapatkan kenikmatan atau orgasme. Tentu sangat menyiksa bagi wanita, selain kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi, perasaan bersalah seringkali menghantui pikirannya. Seperti perasaan ketakutan suami tidak puas karena dirinya kurang bisa merespon dengan baik selama aktifitas seks berlangsung. Penelitian yang pernah dilakukan Dr Ferryal menjadi fakta yang mengejutkan. Dari hasil penelitiannya terungkap, jika hampir 60 % wanita yang sudah menikah ternyata belum pernah mengalami orgasme. Salah satu penyebab adalah karena wanita mengalami ganguan disfungsi seksual seperti frigid. Ada beberapa penyebab timbulnya frigiditas pada wanita, seperti faktor fisik, psikologis atau bisa juga kombinasi keduanya. Faktor fisik misalnya, ganguan kelainan bawaan pada vagina, seperti lubang terlalu sempit atau liang vagina pendek. Kelainan pada otot dan ganguan jaringan saraf, paska operasi panggul, infeksi dalam liang vagina dan tumor pada alat kelamin. Ganguan ini akan menimbulkan rasa sakit saat melakukan hubungan intim. Faktor hormonal juga bisa menjadi pemicu figiditas, wanita usia menopause biasanya produksi hormon estogen menurun sehingga berdampak pada organ intim, seperti vagina kering, gatal dan iritasi. Kondisi ini menyebabkan rasa kurang nyaman bahkan sakit dalam melakukan aktifitas seks. Selain faktor fisik, penyebab utama figid sebagian besar justu disebabkan oleh ganguan psikologis. Seperti, stres pekerjaan sehingga mempengaruhi emosi menjadi labil. Kondisi ekonomi kurang sehingga menggangu pikiran. Keluarga yang tidak harmonis seperti suami berselingkuh sehingga menimbulkan rasa benci mendalam. Kejenuhan dalam bercinta karena metode bercinta monoton atau bahkan bisa diawali dari sekedar bau badan sehigga menurunkan gairah bercinta.Dr Ferryial menambahkan, pengalaman traumatik masa lalu seperti pernah dilecehkan secara seksual, diperkosa, sosok ayah yang galak, atau pernah gagal dalam berumah tangga atau pacaran bisa menjadi faktor pencetus frigiditas. Bagi sebagian wanita, pengalaman masa lalu seperti ini bisa menjadi peritiwa yang sangat membekas dalam memorinya. Jika tidak dilakukan terapi penyembuhan, dampaknya akan memunculkan rasa kebencian dan ketakutan pada pria. Jangankan melakukan hubungan intim, terkadang melihat sosok pria saja sudah sangat menakutkan bagi si penderita. Bisa DisembuhkanSemua wanita tidak ada yang dilahirkan dalam keadaan frigid, semua ada sebab akibat dan tentu ada jalan keluarnya. Dr Ferryal mengaku banyak menangani wanita figid dan bisa disembuhkan. Caranya, si wanita harus sadar dulu kalau frigid adalah ganguan penyakit yang harus disembuhkan. Karena banyak wanita merasa malu atau enggan mengkonsultasikan ganguan frigid yang diderita. Penanganan wanita frigid harus dilihat dulu apa penyebabnya. Jika disebabkan oleh ganguan fisik, tentu harus dicari apa sumber penyakitnya dan diobati hingga sembuh. Untuk mengembalikan sensitifitas organ seks, bisa dilakukan terapi stimulasi klitoris dan terapi stimulasi vagina. Dengan alat stimulasi ini, klitoris dan vagina dirangsang sensitifitasnya sehingga bisa lebih peka dan kembali seperti semula. Untuk stimulasi klitoris bisa dilakukan sendiri dirumah, sedangkan stimulasi vagina sebaiknya dilakukan oleh dokter, imbuh Dr Feryyial. Terapi Berpasangan SolusinyaFrigiditas yang disebabkan oleh ganguan psikologis sebaiknya dilakukan dengan terapi berpasangan, tutur Dr Ferryal. Cari akar permasalahannya, konsultasikan dengan seksolog atau psikiater jika yang menjadi penyebab adalah trauma masa lalu. Suami harus mendampingi istri sehingga memberikan motifasi kuat agar lebih cepat sembuh.Banyak kasus frigiditas disebabkan karena keegoisan suami dalam melakukan hubungan seksual. Seperti suami terburu-buru di saat melakukan hubungan intim. Hasilnya bukan kenikmatan didapat tetapi istri merasa sakit karena vagina belum siap menerima penetrasi penis. Atau bisa jadi akibat suami kurang memperhatikan kebersihan badan sehingga aroma tidak sedap akan membunuh gairah istri. Dr. Ferryal juga banyak menemukan kasus, istri kehilangan gairah karena metode hubungan seksual yang kurang variasi, semenjak kawin hingga saat ini gayanya monoton, sehingga menimbulkan kejenuhan. Dr Ferryal menyarankan terhada para wanita agar jangan malu-malu untuk dirangsang pada titik sensitifnya, seperti bibir, payudara atau klitoris sebagai daerah paling sensitif pada wanita. Melakukan variasi dalam hubungan seks juga bukan hal tabu agar gairah tetap membara dan tercipta hubungan seks berkualitas. Selalu mengkomunikasikan dengan pasangan apa yang dapat membakar gairahnya atau sebaliknya. Tentunya agar masing-maing terpuaskan dan hubungan seks menjadi berkualitas.

No comments: