LONDON, SELASA - Depresi memang bisa menyerang siapa saja pada usia yang bervariasi. Namun sebuah riset terbaru mengindikasikan bahwa usia 44 merupakan tahap di mana seseorang sangat rentan terhadap depresi.
Menurut data hasil analisis terhadap dua juta orang di 80 negara, pola usia depresi ini merata hampir di seluruh dunia. Risiko depresi tercatat lebih rendah saat seseorang memasuki remaja dan lanjut usia. Sementara pada usia menengah atau paruh baya, risiko depresi tercatat paling tinggi baik para pria maupun wanita.
Temuan mengenai usia depresi ini merupakan hasil penelitian para ahli dari University of Warwick dan Dartmouth College di Amerika Serikat, yang juga dipublikasikan dalam jurnal Social Science & Medicine. Dari riset juga terungkap, hanya satu negara saja yang mencatat perbedaan jenis kelamin yang signifikan yaitu AS, di mana depresi mencapai puncaknya pada usia 40 tahun bagi wanita dan, 50 tahun bagi pria.
Penelitian sebelumnya telah mengidikasikan bahwa risiko depresi dan ketidakbahagiaan tidak berubah sepanjang hidup manusia. Namun begitu, melalui riset terbaru ini terungkap bahwa puncak risikodepresi terjadi pada usia menengah - dan fakta ini merata di seluruh dunia untuk berbagai tipe masyarakat.
"Ini terjadi pada pria dan wanita, pada single atau pun yang telah menikah, pada yang kaya dan miskin, dan yang punya anak atau tanpa anak," ungkap Professor Andrew Oswald seorang ahli ekonomi dari Universitas Warwick.
Namun begitu, Oswald mengakui bahwa alasan mengapa seseorang pada usia menengah secara umum rentan terhadap depresi belum dapat diketahui pasti. Salah satu kemungkinan menurutnya adalah bahwa individu belajar untuk beradaptasi dengan kekuatan dan kelemahannya, dan pada usia menengah mereka mengakhiri aspirasi yang sulit.
Professor Oswald menambahkan pula, kebanyakan orang mengalami penurunan kesehatan mental atau derajat kebahagiaan secara lambat dan tidak terjadi tiba-tiba dalam setahun. Pada saat memasuki usia 50, banyak mereka yang mulai bangkit dari masa-masa sulit.
"Namun kabar baiknya, ketika Anda berusia 70 dan bila secara fisik Anda masih sehat maka secara rata-rata Anda sebahagia dan sehat secara mental seperti saat berusia 20. Mungkin dengan cara menyadari bahwa perasan seperti itu secara penuh di saat usia menengah akan membantu Anda melewati masa sulit dengan lebih baik," tandas Oswald.
Menurut data hasil analisis terhadap dua juta orang di 80 negara, pola usia depresi ini merata hampir di seluruh dunia. Risiko depresi tercatat lebih rendah saat seseorang memasuki remaja dan lanjut usia. Sementara pada usia menengah atau paruh baya, risiko depresi tercatat paling tinggi baik para pria maupun wanita.
Temuan mengenai usia depresi ini merupakan hasil penelitian para ahli dari University of Warwick dan Dartmouth College di Amerika Serikat, yang juga dipublikasikan dalam jurnal Social Science & Medicine. Dari riset juga terungkap, hanya satu negara saja yang mencatat perbedaan jenis kelamin yang signifikan yaitu AS, di mana depresi mencapai puncaknya pada usia 40 tahun bagi wanita dan, 50 tahun bagi pria.
Penelitian sebelumnya telah mengidikasikan bahwa risiko depresi dan ketidakbahagiaan tidak berubah sepanjang hidup manusia. Namun begitu, melalui riset terbaru ini terungkap bahwa puncak risikodepresi terjadi pada usia menengah - dan fakta ini merata di seluruh dunia untuk berbagai tipe masyarakat.
"Ini terjadi pada pria dan wanita, pada single atau pun yang telah menikah, pada yang kaya dan miskin, dan yang punya anak atau tanpa anak," ungkap Professor Andrew Oswald seorang ahli ekonomi dari Universitas Warwick.
Namun begitu, Oswald mengakui bahwa alasan mengapa seseorang pada usia menengah secara umum rentan terhadap depresi belum dapat diketahui pasti. Salah satu kemungkinan menurutnya adalah bahwa individu belajar untuk beradaptasi dengan kekuatan dan kelemahannya, dan pada usia menengah mereka mengakhiri aspirasi yang sulit.
Professor Oswald menambahkan pula, kebanyakan orang mengalami penurunan kesehatan mental atau derajat kebahagiaan secara lambat dan tidak terjadi tiba-tiba dalam setahun. Pada saat memasuki usia 50, banyak mereka yang mulai bangkit dari masa-masa sulit.
"Namun kabar baiknya, ketika Anda berusia 70 dan bila secara fisik Anda masih sehat maka secara rata-rata Anda sebahagia dan sehat secara mental seperti saat berusia 20. Mungkin dengan cara menyadari bahwa perasan seperti itu secara penuh di saat usia menengah akan membantu Anda melewati masa sulit dengan lebih baik," tandas Oswald.
1 comment:
btw ibu dari London ya? Atau lagi sekolah di london?
Post a Comment