Google
 

Monday, February 4, 2008

Kiat Mengatasi Difungsi Ereksi

>

Siapa pun Lelaki Bisa Berisiko Impoten Para lelaki takut dengan istilah ini, tidak memandang usia karena ia akan menghampiri siapa saja. Bagaikan sebuah bom waktu yang siap meledak jika pola hidup tidak teratur terus dijalankan! Bagi para penderita DE sendiri, yakinlah untuk sembuh,
sebab ada kiat-kiat jitu yang bisa mengembalikan kenikmatan yang pernah terampas sebelumnya. Disfungsi Ereksi (DE) itu adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi untuk aktivitas seksual yang memuaskan. Aktivitas seks sendiri dimulai dari naiknya gairah maupun libido, mengalami ereksi, dilanjutkan dengan ejakulasi dan terakhir mencapai orgasme. Umumnya hal itu disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah ke Mr P. Asal muasal istilah DE sendiri berasal dari National Institute of Health (NIH) yang menggunakan terminologi erectile dysfunction yang kemudian dikenal disfungsi ereksi. Terminologi ini lebih memberikan definisi yang lebih spesifik ketimbang kata impoten. Karena istilah terakhir ini bisa juga mencakup problem lain, seperti yang berkaitan dengan libido, ejakulasi, atau juga orgasme. Gangguan DE terjadi kapan saja dan dimana saja, kadang malah terjadi instans dan begitu saja. Bukan hanya bagi yang telah berusia 40 tahun keatas yang selama ini banyak dipercaya. Kini DE mengancam para lelaki yang masih muda. Penderita hipertensi, diabetes, ginjal, kelumpuhan akibat kecelakaan sangat rentan dengan DE. Di seluruh dunia diestiminasikan 152 juta laki-laki menderita DE. Dan pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 322 juta orang. Sungguh angka yang luar biasa dan menakutkan ! Dan DE terus bertambah meningkat seiring denga usia seseorang. Hal ini berdasarkan studi yang diterbitkan oleh British Journal of Urology. Para ahli mengatakan bahwa 80 persen kasus DE disebabkan oleh kondisi fisiologis, termasuk penyakit jantung dan diabetes, lalu 20 persen diakibatkan oleh faktor psikologis. Namun pada umumnya, gabungan faktor psikologis dan fisik membawa pengaruh kepada kondisi tersebut. Meski sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan DE. Bukan hanya faktor organik, melainkan kejiwaan serta obat-obatan. Secara organik disebabkan oleh kondisi medis yang mempengaruhi aliran darah, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, pengerasan arteri (aterosklerosis), diabetes, kelumpuhan. Kemudian dikarenakan trauma saraf akibat cedera atau penyakit yang mengganggu hubungan antara sistem saraf dengan "Mr P", misalnya cedera tulang punggung/belakang, penyakit multiple sklerosis, operasi prostat, stroke. Dari faktor psikologis, bisa disebabkan oleh stres, depresi, kegelisahan, dan trauma psikologi atau pernah mengalami kekerasan seksual. Selain itu juga efek samping dari obat-obatan tertentu, termasuk obat-obatan dalam kategori pengobatan kanker, non-steroidal anti-inflammatory (NSAID), dan obat-obatan untuk epilepsi. Kemudian juga karena mengkonsumsi obat-obatan, seperti narkoba, merokok, alkoholik, serta kurang berolah raga.Beberapa tanda-tanda lain yang sangat spesifik dirasakan oleh lelaki penderita DE adalah sebagai berikut: * Libido MenurunTak seperti biasanya, libido untuk bercinta semakin hari semakin menurun. Apabila dibiarkan bisa-bisa tidak punya gairah lagi! * Kurangi rokok dari sekarangJika biasanya sehari menghabiskan sebungkus rokok, usahakan untuk mengurangi dengan sebungkus selama dua hari atau tiga hari baru habis. * Kurangi minuman beralkoholKetika usia masih muda dan suka bebas berkreasi, bebas menentukan pilihan, tanpa beban sebab masih muda dan status lajang sehingga kerap kali lupa diri. Sering berhura-hura dengan keseringani party bersama. Sehingga dekat dengan minuman alkohol. (disarikan dari berbagai sumber)

No comments: