Berenang memang sehat, namun sebuah studi baru menemukan risiko baru bagi para perenang. Bagi orang sehat sekalipun ternyata berenang bisa memicu akumulasi jumlah cairan di paru-paru. Cairan yang berlebih di paru-paru ini dikenal dalam dunia medis dengan nama pulmonari edema.Studi baru yang dimuat dalam jurnal kesehatan Chest ini merupakan hasil analisis terhadap 70 kasus pulmonari edema yang menjangkiti lelaki muda dan sehat. Mereka adalah para peserta fitness dan renang. Mereka diikutkan dalam ujian fisik dan penyinaran dada dengan sinar X. Pada mereka diukur pula kandungan oksigen dalam darah. ”Ada keluhan kesulitan bernapas dalam semua kasus itu,” jelas pemimpin studi, Dr. Yochai Adir, dari Israel Naval Medical Institute kepada Reuters baru-baru ini. Hampir semua partisipan itu menderita batuk. Ternyata setelah diteliti, itu semua akibat kebiasaan berenang berlebihan. Menurut Aidir, berenang bisa berakibat pulmonari edema karena terjadi penurunan kandungan oksigen dalam darah. Saat itu fungsi paru-paru akan menurun bahkan bisa terjadi selama seminggu.Dari semua kasus, pulmonari edema berkurang pada 16 orang setelah menjalani interval berenang selama tiga bulan. Adir berspekulasi bahwa faktor psikologis ikut menentukan. Posisi saat berenang juga berpengaruh. Posisi di mana kepala dan bahu ada di atas air bisa menekan bagian tenggorokan yang berhubungan dengan paru-paru . Ditambah lagi dengan suhu air yang dingin. Temuan ini masih perlu kajian lebih lanjut. Tentu saja agar para atlet renang tidak segera alih profesi.
No comments:
Post a Comment