Rokok dan perempuan? Hal ini telah mencakup semua permasalahan tentang gender, femininitas, kesehatan janin, kanker payudara, kanker rahim, penampilan diri, gengsi, gaya hidup, dan juga sampai kode etik. Masih tabunya perempuan merokok adalah sebuah problematika klasik. Dua hal penting masalah perempuan dengan rokok ialah dimulai dengan masalah kesehatan dan diakhiri dengan masalah ketidaketisan. Dalam masalah kesehatan, banyak berita yang memaparkan tentang berbagai penyakit akibat kebiasaan merokok. Diantaranya batuk kering, kanker paru-paru, kanker mulut, dan sebagainya. Merokok juga menimbulkan perasaan takut, gemetar, bimbang, resah, melemahkan akal, mengurangi nafsu makan, menguningkan wajah dan gigi, menyempitkan pernapasan, menjadikan manusia malas dan lemah, dan lain-lain. Setiap kali kita menyalakan rokok, maka denyut jantung bertambah, kemampuan jantung membawa oksigen berkurang, HDL turun, dan menyebabkan pengaktifan platelet (sel-sel penggumpal darah). Orang seringkali tidak mau berhenti merokok karena alasan takut gemuk karena ngemil sebagai pengganti rokok membuat berat badan bertambah. Namun, mereka tidak menyadari bahwa risiko penyakit jantung akibat merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan. Setiap orang yang merokok, baik laki-laki atau perempuan, pastinya mereka mengetahui dampak dan bahaya dari merokok. Tapi, mengapa orang-orang tersebut masih tetap mempertahankan kebiasaan buruknya? Itu kembali lagi kepada masing-masing individu. Setiap individu mempunyai pilihan dan hidup adalah pilihan. Para perempuan perokok sudah memilih merokok sebagai gaya hidup mereka dengan segala bahaya dan risiko yang akan ditanggungnya sendiri.
No comments:
Post a Comment