AIDS adalah sekumpulan gejala defisiensi sistem imun yang disebabkan oleh HIV [Human Immunodeficiency Virus]. Infeksi HIV akut terjadi pada 3 hingga 6 minggu setelah kontak pertama dengan HIV.
Pada tahap awal, infeksi HIV sulit dikenali karena gejala tidak spesifik dan mirip dengan gejala penyakit flu. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah 2-3 minggu. Menurut sistem klasifikasi dari CD [Centers of Disease Control] tahun 1993 gejala AIDS ini dibagi menjadi empat stadium. Stadium pertama disebut sebagai Stadium Serokonversi. Stadium ini timbul 2-6 minggu setelah terinfeksi dengan gejala berupa demam, berkeringat, lemas, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, dan sering juga ada mual serta diare. Stadium selanjutnya adalah Stadium Awal. Stadium ini terjadi selama 5 tahun dan biasanya penderita tidak mengalami gejala apapun sehingga masih dapat beraktivitas dengan normal. Stadium berikutnya adalah Stadium Menengah. Pada stadium ini biasanya penderita mulai mengalami penurunan berat badan kurang dari 10%, terjadi infeksi pada kulit [dermatitis], infeksi saluran pernafasan atas yang berulang [sinusitis], dan timbul berbagai macam gejala di rongga mulut seperti adanya luka di sudut mulut [cheilitis angularis], radang gusi [gingivitis], dan sariawan yang berulang. Kemudian pada stadium yang paling parah adalah Stadium Lanjut. Stadium yang terjadi setelah 10 tahun terinfeksi ini amat bervariasi mulai dari penurunan berat badan lebih dari 10%, diare tanpa sebab yang tidak jelas lebih dari satu bulan, kelainan berat pada paru, infeksi virus herpes simpleks, Sarkoma Kaposi, dan kelainan di rongga mulut berupa infeksi jamur Candida [Candidiasis], bercak putih [Hairy Leukoplakia], dan pembesaran kelenjar liur. Setelah mencermati sedikit paparan di atas semoga kita semua dapat lebih mencermati kondisi gigi dan mulut dengan lebih baik lagi. Dengan demikian, adanya kemungkinan-kemungkinan penyakit di atas dapat diantisipasi terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment